CARE

Webinar Pengembangan Bisnis Perhutanan Sosial

Webinar Pengembangan Bisnis Perhutanan Sosial

Pada Selasa, 19 Mei 2020 CARE LPPM IPB University menyelenggarakan webinar dengan topik “Pengembangan Bisnis Perhutanan Sosial: Peluang dan Tantangan”. Webinar ini dibuka dan dimoderatori oleh Kepala Pusat CARE LPPM IPB, Prof. Dr. Ir. Didik Suharjito, MS. “Kegiatan webinar ini merupakan media untuk berbagi pengalaman antar partisipan terkait pengembangan perhutanan social, khususnya para pelaku di lapangan”. Oleh karena itu, dalam webinar ini, CARE LPPM IPB mengundang para pendamping di lapangan program perhutanan sosial untuk sharing pengalaman-pengalaman lapangannya. Kegiatan webinar yang memanfaatkan teknologi google meet ini diikuti oleh lebih dari 100 peserta dari berbagai kalangan di berbagai daerah, diantaranya akademisi, praktisi, pemerintahan, dan juga pendamping lapangan.

Pembicara pertama yaitu Bpk Dhanny Natawinangun yang merupakan pendamping kelompok perhutanan sosial di Kecamatan Paseh, Kabupaten Bandung. Dalam upaya pendampingan dari hulu ke hilir, pendamping berupaya mencari peluang-peluang usaha yang dapat dikelola. Selain itu, pendamping juga melakukan upaya penguatan kelembagaan. “Sejak Februari 2020, upaya penguatan kelembagaan dilakukan dengan pembentukan ‘Koperasi Produsen Mitra Perhutanan Sosial Lodra Mandiri”, papar Dhanny. Penguatan kelembagaan tersebut dengan harapan dapat meningkatkan kesejahteraan baik kelompok maupun masyarakat desa yang didampingi. Di masa pandemik covid-19 ini beberapa kegiatan pendampingan juga tetap berlangsung dengan menerapkan protokol Covid-19.

Adapun pembicara kedua yaitu Bapak Rohim Maulana dari LMDH Rengganis, Jember, Jawa Timur. LMDH Rengganis sendiri memiliki komoditas unggulan yaitu kopi dan durian. Selain itu juga sudah terdapat koperasi yang menaungi petani yaitu KSU Rengganis dan juga ekowisata Desa Durian. Dalam paparannya, Bapak Rohim menyampaikan tentang perlunya kajian tentang pemilihan komoditi untuk agroforestry, hal ini terkait dengan biaya operasional yang tidak seimbang, sebagai contoh di LMDH Rengganis sendiri, ternyata hasil 100 pohon kopi kalah dengan 1 pohon durian.

Peserta sangat antusias dengan kegiatan webinar ini. Beragam tanggapan, aspirasi dan saran juga tersampaikan sehingga menambah informasi dan pengalaman bagi para partisipan webinar kali ini. “Webinar ini sangat bermanfaat, semoga masih ada diskusi-diskusi tentang perhutanan sosial di waktu mendatang dengan berbagai narasumber”, demikian tanggapan dari Dr. Teuku Irmansyah, dari Universitas Sumatera Utara. (ty/af)

Materi webinar dapat diunduh disini:

[gview file=”https://caredev.ipb.ac.id/wp-content/uploads/2020/05/Materi-Webinar-CARE_Perhutanan-Sosial.pdf”]