CARE

CARE LPPM IPB berpartisipasi pada ajang Konferensi Internasional di UGM

CARE LPPM IPB berpartisipasi pada ajang Konferensi Internasional di UGM

ugm2Pada tanggal 8-9 Februari 2017, tim peneliti CARE LPPM IPB mengikuti The 3rd International Indonesian Forum for Asian Studies yang merupakan hasil kolaborasi UGM, UII dan International Indonesian Forum for Asian Studies (IIFAS). Konferensi yang di gelar di Yogyakarta ini bertema “Borderless Communities & Nations with Borders: Challenges of Globalisation” dihadiri oleh sekitar 300 pemakalah dari berbagai perguruan tinggi dari dalam dan luar negeri.  CARE merupakan satu-satunya perwakilan dari IPB yang mengikuti acara tersebut.

Pada gelaran ini CARE LPPM IPB mengirimkan dua orang penelitinya, yaitu Prof Dr. Sumardjo dan Adi Firmansyah. Tim CARE IPB menyampaikan presentasi berjudul: Empowerment Model for Community Food Sovereignty Based on Urban Farming Innovation in Paddy Mushroom Cultivation. Penelitian tersebut merupakan hasil kaji tindak CARE LPPM IPB di salah satu desa binaan yang berlokasi di Karawang. Kaji tindak ini merupakan hasil kerjasama dengan PT Pertamina EP Asset 3 Subang Field.

ugm21Dalam paparannya, Prof. Sumardjo menyampaikan berdasarkan kaji tindak penelitian di atas, menunjukkan hasil bahwa model pemberdayaan urban farming berbasis jamur ini efektif untuk keberlanjutan dilihat dari aspek planet, people dan profit. Lebih lanjut Guru Besar FEMA ini menyampaikan bahwa aspek people dari program ini ditandai dengan keterlibatan penerima manfaat dari kelompok ini adalah masyarakat yang termasuk kelompok rentan, yaitu petani jamur merang kecil dan pengangguran pemuda-pemuda putus sekolah. Hasil penting lainnya menurut Prof Sumardjo adalah keberlanjutan aspek people yang ditandai dengan terjadinya sinergi kemitraan ABG-C (Akademisi, Pelaku Bisnis, Pemerintah dan Masyarakat). Anggota tim peneliti, Adi Firmansyah, menambahkan bahwa kegiatan ini ternyata mampu meningkatkan rata-rata pendapatan anggota kelompok jamur (aspek profit), serta secara tidak langsung telah mengubah kebiasaan masyarakat Desa Sukamulya yang sebelumnya membakar jerami, sekarang jerami dimanfaatkan untuk media tanam jamur sehingga memberikan nilai tambah bagi kelompok petani jamur. (af)