CARE

Peneliti CARE IPB University Ajak Milenial Promosikan Pariwisata Desa melalui Media Digital

Peneliti CARE IPB University Ajak Milenial Promosikan Pariwisata Desa melalui Media Digital

Pengguna media sosial di Indonesia saat ini sekitar 170 juta orang atau sekitar 62 persen dari jumlah penduduk. Ini menunjukkan bahwa media sosial sangat potensial untuk dimanfaatkan sebagai sarana promosi, termasuk promosi pariwisata pedesaan.
Hal ini disampaikan Adi Firmansyah, SP, MSi, peneliti Pusat Kajian Resolusi Konflik (CARE) IPB University dalam Webinar Literasi Digital Bagi Pelajar, Mahasiswa dan Masyarakat Kabupaten Rokan Hilir, (2/11).

“Daya tarik pedesaan berupa keunikan, keindahan dan keanekaragaman kekayaan alam dan budaya, memiliki nilai yang tinggi untuk menarik wisatawan. Dan ini dapat diperkuat lagi melalui promosi dengan memanfaatkan media digital atau media sosial,” papar Adi yang saat ini menjadi mahasiswa doktoral Sekolah Pascasarjana IPB University.

“Di era digital seperti sekarang ini, kaum milenial sebagai penggerak pariwisata desa, perlu memanfaatkan media digital untuk promosi pariwisata desa. Pengembangan desa wisata akan memberikan multiplier effect untuk menggerakkan ekonomi pedesaan”, ujar Adi, yang juga merupakan penggiat pemberdayaan masyarakat dan literasi digital.

Menurutnya, media digital yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan promosi antara lain website, youtube, facebook, instagram, twitter, whatsapp serta tiktok. Selain itu, ada banyak kelebihan berpromosi melalui media digital. Seperti, biaya promosi lebih hemat, dapat menjangkau konsumen yang lebih luas serta dapat mengukur dampak dari promosi tersebut secara real time.

Adi juga memberikan tips cara mempromosikan pariwisata pedesaan melalui media digital. Yaitu maksimalkan konten digital, baik secara visual maupun audivisual yang mengangkat daya tarik wisata pedesaan. Bekerja sama dengan selebgram atau influencer dalam membuat konten maupun mempromosikan desa wisata tersebut. Selain itu memanfaatkan optimasi mesin pencari dengan menambahkan kata kunci yang sesuai topik pariwisata pedesaan.

“Saat membuat konten, perhatikan konten atau tulisan agar sesuai dengan norma sosial masyarakat dan Undang-undang ITE. Lakukan juga analisa pesaing untuk produk/jasa yang dipromosikan,” jelasnya.

Selanjutnya Adi juga menyampaikan beberapa prinsip dasar konten promosi pariwisata pedesaan melalui media digital. Fokus, konten yang dibuat harus fokus pada topik yang sesuai dengan produk/jasa yang ditawarkan, yakni tentang daya tarik pariwisata desa misalnya.

“Kualitas, bahwa konten yang dibuat harus unik, kreatif dan inovatif. Jujur, pastikan bahwa kualitas produk/jasa yang ditawarkan sesuai dengan kenyataannya. Intensitas, perlu diatur frekuensi posting agar konsumen tidak bosan. Interkasi, konten yang diposting, baik berupa tulisan, gambar, caption, atau apapun yang berkaitan dengan konten sebaiknya dibuat secara etis, serta menghargai hak cipta,” imbuhnya. (af/Zul)

Sumber: https://ipb.ac.id/news/index/2021/11/peneliti-care-ipb-university-ajak-milenial-promosikan-pariwisata-desa-melalui-media-digital/0b9d8c724f3c97459da77e05b767b412