Focus Group Discussion Kajian Clustering Unit Pengolahan Hasil Peternakan
Focus Group Discussion Kajian Clustering Unit Pengolahan Hasil Peternakan
Peneliti Pusat Kajian Resolusi Konflik (CARE) turut berpartisipasi dalam kegiatan Kajian Clustering Unit Pengolahan Hasil Peternakan (UPH) kerjasama antara Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), Institut Pertanian Bogor (IPB) dengan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian RI. Tujuan dari kegiatan kajian clustering UPH adalah melakukan clustering UPH peternakan dan merumuskan langkah strategis yang perlu dilakukan dalam pelaksanaan pengembangan pengolahan peternakan. Hasil kajian tersebut disampaikan pada acara Focus Group Discussion (FGD) Hasil Kajian Clustering UPH yang dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 24 Agustus 2016 bertempat di Ruang Amaris 2 dan 3, Hotel Amaris Bogor. Kegiatan FGD tersebut mengundang Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian dan perwakilan dari Dinas Peternakan pada sepuluh provinsi yang masuk ke dalam wilayah kajian. Kegiatan FGD dimulai dengan sambutan dari Prof. Dr. Rizal Syarief sebagai perwakilan dari IPB dan Fini Murfiani, MSi sebagai Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan. Selanjutnya, pemaparan hasil kajian clustering UPH oleh Dr. Epi Taufik, S.Pt., MVPH., MSi selaku ketua Tim Peneliti.
Kegiatan kajian clustering dilaksanakan pada bulan Juni – Agustus 2016. Kegiatan kajian terdiri dari survey terhadap UPH di sepuluh provinsi (Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Sulawesi Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Aceh dan DI Yogyakarta) dan kegiatan kajian hasil survey tersebut. Hasil kajian menunjukkan, kelompok UPH peternakan hanya masuk ke dalam cluster B, C dan D. Kinerja UPH Peternakan baik pengolahan susu maupun pengolahan daging masih sebagian besar masih masuk ke dalam kinerja cluster D. Secara umum aspek yang perlu ditingkatkan adalah aspek sumberdaya terutama indikator jumlah SDM, struktur pemodalan, sumber dan jumlah modal. Selain itu untuk peningkatan daya saing produk, aspek kesesuaian Good Manufacturing Practice (GMP) juga perlu ditingkatkan.
Hasil kajian juga menghasilkan rekomendasi dan langkah strategis untuk pengembangan UPH peternakan diantaranya pengembangan UPH Peternakan perlu dibedakan berdasarkan jenis UPH dan clusternya berdasarkan struktur kinerja prioritas utama perbaikan kinerja untuk semua UPH baik menurut jenis maupun clusternya dan perlunya kegiatan fasilitasi dan pendampingan yang terkait dengan peningkatan mutu produk UPH juga perlu diarahkan kepada pemenuhan persyaratan untuk mendapatkan sertifikasi (PIRT, halal) maupun izin edar (MD) produk. (RNZ).