CARE LPPM IPB dukung gerakan 5 juta biopori untuk wujudkan Bogor bersih
CARE LPPM IPB dukung gerakan 5 juta biopori untuk wujudkan Bogor bersih
Upaya menciptakan keberlanjutan kelestarian lingkungan di masa depan sudah selayaknya dilakukan sejak usia dini. Pemahaman terhadap pelestarian lingkungan juga akan lebih efektif diikuti dengan keterlibatan langsung dalam aktivitas pelestarian lingkungan seperti halnya yang dilakukan oleh CARE LPPM IPB bersama komunitas Bogor Sahabat (BOBATS). Aksi lingkungan melalui pembuatan biopori di Taman Koleksi Kampus IPB Baranangsiang pada Jumat, 1 April 2016 dilakukan oleh CARE LPPM IPB, Komunitas BOBATS serta guru dan siswa TK Al Fikri Bogor.
Acara tersebut dihadiri Ir. Kamir R. Brata, MSc selaku inovator biopori yang turut mendisseminasikan informasi seputar peran, manfaat, serta teknik pembuatan biopori yang tepat. Acara ini juga dilakukan dalam rangka mendukung gerakan 5 juta biopori di Kota Bogor yang diinisiasi oleh Komunitas Bobats dan Koran Radar Bogor. Misi utama gerakan ini adalah menumbuhkan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan melalui pembuatan lubang biopori dalam upaya peningkatan resapan air dan pemanfaatan sampah organik.
Sosialisasi dan disseminasi biopori yang dilakukan CARE LPPM IPB dilakukan juga pada desa-desa binaan CARE LPPM IPB yang tersebar di beberapa wilayah. Semoga melalui kegiatan sederhana ini mampu membuka wawasan dan menumbuhkan semangat kecintaan terhadap lingkungan hidup.
Kepala Care IPB, Prof Sumardjo menjelaskan bahwa kegiatan pembuatan lubang resapan biopori sudah yang kesekian kali dilakukan. “Kami memiliki desa binaan di berbagai daerah. Nah di sana kami juga mengajak para warga membuat lubang resapan biopori, yang juga dijelaskan langsung bagaimana memanfaatkannya oleh penemunya”, jelasnya. Lebih lanjut Guru Besar FEMA IPB ini mengatakan bahwa kegiatan inipun sekaligus merupakan bentuk dukungan Care LPPM IPB terhadap program Pemkot Bogor yang telah mencanangkan Bogorku bersih baru-baru ini.
Sekarang ini katanya, permasalahan sampah dan banjir sedang trend dibicarakan di Bogor. Sehingga sangat tepat, pendidikan atau ilmu mengenai biopori ini disebarkan ke masyarakat Bogor agar mereka bisa menanggulangi banjir. Menciptakan tradisi membuang sampah yang baik, dengan membuat lubang resapan biopori dan membuang sampah di lubang tersebut”, ungkap Sumardjo.
Kegiatan ini juga mengajak beberapa anak TK di Kota Bogor. Hal ini lanjutnya karena pendidikan tentang biopori harus ditularkan ke generasi muda. Harus ditanamkan sejak dini, agar ke depan mereka bisa lebih menghargai lingkungan sekitarnya. “Terutama tanaman, kita membutuhkan air, tumbuhaan juga butuh air, sama-sama membutuhkan”. Sejak dini harus selalu menjaga itu hingga dampak ke depannya bisa terasa”, terangnya.
Sumardjo mengatakan “Care IPB tidak mementingkan berapa banyak jumlah yang sudah dibuat selama ini. Yang penting pendidikan lingkungan ini bisa masuk dan menjadi kebiasaan masyarakat sekarang”, pungkas Sumardjo. (af/wl)