Bertempat di Kampus IPB Baranangsiang, sebanyak 32 aparat desa dan BPD Kecamatan Tanjung Pandan Kabupaten Belitung mendapatkan pembekalan materi Sekolah Sampah Mandiri (SeSaMa). Kegiatan ini berlangsung pada 19 November 2024 dalam rangka “Studi Komparasi Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat” yang dilakukan oleh aparat desa dan BPD Kecamatan Tanjung Pandan Kabupaten Belitung. Pada kesempatan ini beberapa peserta melakukan konsultasi terkait dengan konflik yang muncul akibat keberadaan TPSS (Tempat Pembuatan Sampah Sementara) liar di wilayahnya. Sekretaris Pusat CARE LRI IPB, Dr. Agit Kriswantriyono, SP, MSi menjelaskan inovasi SeSaMa sebagai strategi menggerakkan kesadaran pengelolaan sampah secara massif.

Kegiatan studi komparasi ini juga diisi dengan materi seputar praktek pengelolaan sampah di lingkungan Kampus IPB serta praktek pembuatan kompos. Materi diberikan oleh Agus Amperanoto, SH praktisi lingkungan dan Tim Pengelola Kebersihan Lingkungan Kampus IPB periode 2014-2024. Teknologi pengelolaan sampah sudah cukup banyak mulai dari yang paling sederhana seperti melalui pengomposan hingga diolah menjadi paving blok, dll. Permasalahan mendasar adalah membangun awareness masyarakat untuk mau berpartisipasi dalam pengelolaan sampah mulai dari rumah tangga dan memilih teknologi yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing, demikian disampaikan Dr. Adi firmansyah, SP, MP kepala divisi CSR dan Pemberdayaan CARE LRI IPB.