Pemanfaatan Pekarangan dengan “Tabulampot”
Pemanfaatan Pekarangan dengan “Tabulampot”
CARE LPPM IPB bekerjasama dengan PT. Pertamina EP Jatibarang Field mengadakan pelatihan pemanfaatan pekarangan melalui tabulampot (tanaman buah dalam pot) pada tanggal 22 September 2016. Pelatihan diadakan di DTA At Taubah di Desa Karanglayung, Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu. Pelatihan diikuti oleh 25 orang ibu-ibu di Desa Karanglalyung. Pelatihan dibuka oleh Bpk Adi Firmansyah mewakili CARE LPPM IPB. Dalam sambutan pembukaannya, Ketua Divisi CSR dan Pemberdayaan CARE LPPM IPB ini menyampaikan bahwa pekarangan rumah perlu dimanfaatkan, antara lain dengan penanaman tanaman yang bermanfaat. Lebih lanjut, Pak Adi menyampaikan bahwa penamanam tanaman di pekarangan mempunyai nilai manfaat secara ekonomi, lingkungan dan estetika. Secara ekonomi, dengan penanaman sayuran dan tabulampot, akan mengurangi biaya “dapur” pembelian sayuran. Secara lingkungan, tentu penanaman tanaman akan memberikan dampak lingkungan yang baik karena tanaman akan menghasilkan oksigen di udara dan mengurangi emisi CO2. Secara estetika, sudah terntu adanya tanaman akan memperindah halaman pengarangan.
PT. Pertamina EP Jatibarang Field yang diwakili oleh Community Development Officer (CDO), Dede Dharmawan, menyampaikan Jatibarang Field sangat mendukung kegiatan ini. Kegiatan ini sebagai salah satu bukti komitmen Pertamina terhadap masyarakat dan lingkungan, dalam hal ini Desa Karanglayung. Hal ini sesuai dengan motto CSR Pertamina: “Tumbuh bersama Indonesia”. Lebih lanjut, Dede menyampaikan bahwa program-program lain Pertamina Jatibrang Field untuk mendukung kemajuan Desa Karanglayung antara lain: (1) Pendampingan usaha produktif berupa peternakan domba dan pembenihan lele, (2) Program pengembangan pendidikan, melalui bantuan pembangunan DTA At Taubah, (3) Program-program infrastruktur, seperti perbaikan rutilahu (rumah tidak layak huni), serta perbaikan jalan dan gang.
Pelatihan ini menghadirkan instruktur Winar Aisyah Nur Fatimah, SP, pendamping bidang pertanian, dari Jatibarang Field. Menurut Teh Winar, pemilihan tabulampot dikarenakan lahan pekarangan yang dimiliki ibu-ibu Karanglayung relatif sempit, bahkan beberapa sudah tertutup dengan tembok. Untuk membuat tabulampot relatif mudah. Media yang perlu disiapkan adalah tanah, kompos dan sekam dengan perbandingan 1:1:1. Beberapa tanaman yang direkomendasikan untuk tabulampot adalah jeruk, belimbing, sawo, mangga, jambu biji dan jambu air. Tanaman-tanaman tersebut relatif mudah berbuah. Lebih lanjut, Alumni Fakultas Pertanian IPB ini menyampaikan agar tabulampot tumbuh optimal dan menghasilkan, perlu dilakukan pemeliharaan, mencakup: penyiraman, pemangkasan, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit tanaman, serta penggantian pot dan media tanaman. Setelah pemberian materi di kelas, dilanjutkan praktek pembuatan tabulampot di lapangan DTA. Praktek pembuatan tabulampot dilakukan langsung oleh peserta pelatihan dibimbing oleh instruktur.
Pada bagian akhir pelatihan, PT Pertamina EP Jatibarang Field dan CARE LPPM IPB memberikan bantuan kepada peserta pelatihan berupa bibit tanaman buah dan pot. Peserta sangat antusias mendapatkan bantuan tersebut. Ibu Ety, salah satu peserta sekaligus Ketua Kelompok Tanaman, menyampaikan terima kasih atas bantuan yang diberikan serta pemberian pengetahuan dan keterampilan melalui kegiatan pelatihan tabulampot ini (af)