CARE

CARE LPPM IPB University Gandeng Bappeda Kabupaten Malang Inisiasi Kemitraan Koperasi SAR Kopi

CARE LPPM IPB University Gandeng Bappeda Kabupaten Malang Inisiasi Kemitraan Koperasi SAR Kopi

Kemitraan CARE LPPM IPB University
Kemitraan CARE LPPM IPB University

Bertempat di Ruang Rapat Kertanegara Kabupaten Malang, pada tanggal 17 Oktober 2019, CARE LPPM IPB bersama Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Malang menggelar Focus Group Discussion (FGD). Acara ini diselenggarakan dengan melibatkan Dinas koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Malang, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Malang, Camat Dampit, Kepala Desa Srimulyo, Kepala Desa Baturetno dan Kepala Desa Sukodono, Pengelola BUMDES ketiga desa dan pengurus Koperasi Sridonoretno Makmur Bersama (SMB). FGD dilakukan dalam rangka inisiasi kemitraan antara Koperasi SMB dengan BUMDES ketiga desa. Kegiatan ini merupakan bagian dari FGD sebelumnya pada bulan Juli 2019 yang diinisiasi CARE LPPM IPB dan BAPPEDA Kabupaten Malang melibatkan beberapa Dinas Terkait di Kabupaten Malang dalam rangka sosialisasi Koperasi Sentra Agribisnis Rakyat (SAR). Kegiatan FGD dibuka Oleh Kepala BAPPEDA Kabupaten Malang, Ir. Tomie Herawanto, MP, dilanjutkan oleh paparan Tim CARE LPPM IPB oleh Prof. Manuntun Parulian Hutagaol, MS dan Dr. Dahri Tanjung, MSi.

“Koperasi SMB di Kecamatan Dampit Kabupaten Malang merupakan model Koperasi SAR Kopi yang dalam kurun waktu tiga tahun terakhir terus di dorong inisiasi dan pengembangannya oleh Tim CARE LPPM IPB”, demikian disampaikan peneliti CARE LPPM IPB, Prof. Manuntun Parulian Hutagaol, MS.

Lebih lanjut Dosen FEM IPB ini memaparkan bahwa: “Potensi kemitraan antara Koperasi SMB dengan BUMDES sangat terbuka lebar membangun simbiosis mutualisme yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak. Hal ini disebabkan adanya kebutuhan untuk saling memperkuat dan mengoptimalkan potensi yang dimiliki masing-masing dalam upaya meningkatkan kinerja lembaga”.

Koperasi memiliki SDM berpengalaman dan sudah memiliki modal dari tabungan anggota, dengan demikian BUMDES tidak perlu modal besar untuk memulai usaha dan sudah ada anggota koperasi sebagai target pasar utama. BUMDES juga dapat terlibat aktif mendukung upaya mensejahterakan petani kopi dan mengangkat komoditi kopi sebagai komoditi unggulan Kecamatan Dampit.

Ada dua kerja sama yang ditawarkan oleh Koperasi SAR SMB yaitu pengembangan usaha primer pemasaran kopi specialty dan usaha sekunder pengadaan pupuk dan bahan beras bagi anggota koperasi. Kunci utama keberhasilan kemitraan Koperasi-BUMDES adalah adanya rencana usaha yang jelas.

“Kemitraan Koperasi dan BUMDES dapat dilakukan diantaranya melalui modal penyertaan. Pengelola BUMDES juga dapat terlibat langsung dalam kegiatan usaha Koperasi sesuai dengan kesepakatan yang tertuang dalam naskah kerjasama. Pemerintah Daerah mulai dari Kepala Desa, Camat, BAPPEDA dan instansi terkait lainnya diposisikan sebagai pengawas dalam kegiatan usaha koperasi”, demikian disampaikan Dr. Dahri, anggota tim peneliti CARE LPPM IPB. (wl)