CARE

CARE IPB dan BUMI RESOURCES ajak warga bekasi cegah banjir dengan lubang resapan biopori

CARE IPB dan BUMI RESOURCES ajak warga bekasi cegah banjir dengan lubang resapan biopori

IMG20200125130750

Banjir akibat curah hujan tinggi yang melanda Jabodetabek beberapa waktu lalu, dirasakan pula oleh masyarakat Kebalen Kecamatan Babelan Kabupaten Bekasi. Salah satu upaya preventif pengendalian banjir adalah dengan meningkatkan resapan air ke dalam tanah melalui teknik biopori. PT Bumi Resources dan CARE LPPM IPB University melalui program pendampingan pengelolaan sampah berbasis masyarakat di Kelurahan Kebalen, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi menggelar pelatihan biopori dan budidaya maggot.

Acara pelatihan yang dilaksanakan pada tanggal 25 Januari 2020, berlokasi di sekretariat Bank Sampah Mutiara Blok G RW 019 Kelurahan Kebalen. Kegiatan diikuti kurang lebih 50 orang, yang terdiri dari perwakilan 29 RW di Kelurahan Kebalen, tokoh masyarakat dan kader lingkungan di Kelurahan Kebalen. Kegiatan dibuka oleh Lurah Kebalen, H. Martan Edi Wijaya S.Ap melalui ajakan kepada seluruh masyarakat Kebalen untuk berpatisipasi dalam penanganan sampah karena sampah bukan semata-mata tanggung jawab pemerintah. Pemerintah Kebalen juga sangat mendukung program pengelolaan sampah berbasis masyarakat yang diinisiasi oleh PT Bumi Resources dan CARE LPPM IPB.Kegiatan ini juga dihadiri oleh Ir. Agit Kriswantriyono, M.Si sekretaris Pusat CARE LPPM IPB dan Tofan Wibisono dari PT Bumi Resources, Tbk.

Kegiatan pelatihan menghadirkan narasumber inventor biopori Ir Kamir R Brata M.Sc dan Sahrul Utomo S.Pt sebagai praktisi budidaya maggot. Lebih lanjut pemaparan mengenai biopori membuka wawasan baru bagi peserta bahwa penerapan Lubang Resapan Biopori dapat memberikan dampak perbaikan lingkungan hidup yang sebagaimana fungsinya yaitu, memanfaatkan sampah organik menjadi kompos yang dapat menyuburkan tanah dan tanaman penghijau, memperbaiki kondisi fisik dan kesuburan tanah pada ruang terbuka hijau, mengurangi emisi gas rumah kaca CO2 dan metan, meningkatkan laju resapan air dan cadangan air tanah, mencegah terjadinya keretakan tanah yang menyebabkan longsor dan kerusakan bangunan, serta mengatasi masalah yang ditimbulkan oleh genangan air seperti penyakit demam berdarah dan malaria.

Adapun pada sesi pelatihan maggot peserta diperkenalkan peluang maggot sebagai satwa harapan, kedepannya apabila di kelola dengan baik akan menjadi salah satu ternak harapan yang bisa dikembangkan dan berdampingan dengan ternak-ternak lain yang berada di wilayah indonesia. Budidaya maggot juga efektif untuk pengolahan sampah organik, karena pakan dari maggot tersebut menggunakan limbah organik rumah tangga. Terpilihnya penerapan kegiatan budidaya maggot dan biopori di Kelurahan Kebalen yang berlokasi di RW 019 tidak lepas dari antusiasme warga untuk melakukan perbaikan dalam pengelolaan sampah yang lebih efektif dan efesien. Target utama mengurangi beban TPSS Kelurahan Kebalen yang berada di RW 004 melalui pengelolaan sampah rumah tangga diikuti dengan kegiatan penataan kawasan TPSS dan pembangunan demplot-demplot pengolahan sampah (wl).